Sabtu, 25 Juli 2015

Wisata Candi Mendut di Magelang, Napak Tilas Budaya Saat Lampau

Tempat wisata Candi Mendut menaruh cerita unik yang cukup menarik. Candi Buddha yang berjarak dekat dengan Candi Borobudur ini yaitu salah satu destinasi yang banyak dikunjungi beberapa penyuka budaya serta histori zaman dahulu.

Beragam candi yang disebut peninggalan histori yaitu bukti kejayaan saat lantas yang menyebar di pelosok nusantara, termasuk juga di Yogyakarta serta daerah sekitarnya.

Candi Mendut di bangun oleh Dinasti Syailendra, yakni Raja Indra. Bukti histori ini bisa dipandang dari Prasasti Kayumwungan yang pernah diketemukan di Karangtengah.

Dengan cara administratif, lokasi wisata Candi Mendut ada dalam lokasi Propinsi Jawa Tengah yang terdapat di Desa Mendut, Kabupaten Magelang. Namun biasanya, banyak kelompok wisatawan menyebutnya juga sebagai Candi Mendut Yogyakarta.

Seperti candi-candi umumnya, Candi Mendut juga berupa persegi empat komplit dengan hiasan sebagian stupa kecil. Walau terdapat dalam satu garis lurus, konon Candi Mendut lebih dahulu di bangun saat sebelum Candi Borobudur. Bila Candi Borobudur lurus menghadap matahari terbit, demikian sebaliknya malah pintu Candi Mendut menghadap ke barat.
Bangunan Candi Mendut menghadap ke arah barat

Bangunan Candi Mendut menghadap ke arah barat lewat mirnarizka. wordpress. com
Candi Mendut Kaya Pesan Moral

Dipandang dari terlalu jauh, Candi Mendut terlihat demikian anggun tetapi sangatlah kokoh berdiri diatas kaki candi setinggi 3, 7 mtr..

Waktu mengelilingi kaki candi, Anda bakal temukan beberapa panel relief perihal fabel (cerita binatang), seperti cerita “Burung serta Kura-kura”, “Brahmana serta Kepiting”, juga “Kera serta Burung Manyar”.
Salah satu relief Candi Mendut

Salah satu relief Candi Mendut lewat veronikadiahkusumawati. blogspot. com

Sepintas relief-relief itu ditujukan untuk cerita anak-anak. Namun sesungguhnya relief-relief ini berikan deskripsi cerita Jataka dengan pesan moral yang demikian kental untuk wisatawan yang datang ke Candi Mendut.

Waktu naik ke tubuh candi, jadi Anda bakal menjumpai 8 relief Bodhisattva dengan bermacam sikap tangan. Ukuran relief ini semakin besar dibanding dengan panel relief yang ada di Candi Borobudur.

Waktu masuk ke bilik candi, Anda bakal mencium aroma wangi bunga bercampur hio diantara 3 buah arca setinggi semasing 3 mtr.. Arca-arca memiliki ukuran besar ini yaitu arca Dyani Buddha Cakyamuni (Vairocana), arca Budha Avalokitesvara (Lokesvara), serta arca Bodhisatva Vajrapani.
Tiga arca Buddha dibagian bilik Candi Mendut

Tiga arca Buddha dibagian bilik Candi Mendut lewat wisatawanalam. blogspot. com

Arca Budha Avalokitesvara pas ada di dalam dua arca yang lain dengan posisi duduk. Ketiga arca ini di buat dari batuan utuh serta dipahat sedemikan jeli serta penuh kehati-hatian hingga tampak sungguh mempesona.

Sesudah senang mengeksplorasi sisi bilik Candi Mendut, Anda bisa meninggalkan gerbang candi serta bakal melalui beberapa kios souvenir yang jual aneka pernak-pernik. Anda bisa beli sebagian souvenir atau cinderamata untuk teman dekat atau keluarga dirumah.
Jalan menuju bangunan Buddhist Monastery Mendut

Jalan menuju bangunan Buddhist Monastery Mendut lewat jacqkie. blogspot. com

Tidak jauh dari kompleks Candi Mendut ini, tampak bangunan Buddhist Monastery yang terbuka untuk umum dimana ada kolam berhiaskan bunga-bunga teratai yang bermekaran indah.

Pada jalan masuk menuju Buddhist Monastery, ada banyak stupa dengan posisi berjajar. Sungguh suatu panorama yang seakan membawa Anda kembali pada saat di era ke-12 di mana nuansa sakral serta religius merasa demikian menguasai.

Alamat Candi Mendut : Jl. Mayor Kusen, Kota Mungkid, Magelang, Jawa Tengah
Peta Tempat : klik di sini
Koordinat GPS : -7. 605010, 110. 230455
Ritual Chanting di Candi Mendut

Di areal Buddhist Monastrery ini, tiap-tiap malam dikerjakan ritual Canthing atau sejenis meditasi. Uniknya ritual atau meditasi dikerjakan lewat cara dengarkan alunan musik serta nyanyian-nyanyian spesifik.

Walau ritual ini cuma dikerjakan oleh mereka yang beragama Buddha, beberapa wisatawan juga diijinkan ikuti ritual Chanting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar